- Soal Pengusiran Nelayan, Sekdes Sukjeruk Maselembu Dinilai Berpolemik
- Soal Cantrang, Kades Sukajeruk Masalembu Usir Perwakilan Nelayan
- HUT NasDem Kota Jogja Bagi-bagi Penghargaan dan Hadiah
- FKUB Pamekasan Gelar Sekolah Kebangsaan di DIY
- Perempuan Jenggala DIY Gelar Donor Darah
- Oleg Yohan Menghadiri Launching Pasar Berkah Cinta Cokrodininggratan
- KABAR PERPANJAGAN PSBB DKI JAKARTA HARI INI
- Komisi B DPRD Kota Yogyakarta Usul Pengalihan Anggaran Untuk Penanganan Corona
- Fraksi NasDem DPRD Kota Jogja Mendorong Bersatu Melawan Covid-19
- Fraksi NasDem Kota Yogyakarta Tegaskan Mengawal Aspirasi Masyarakat
Ahli Kejiwaan Sebut Marshanda Keterlaluan
Berita Populer
- Workshop on the Development of Women Enpowerment through Home Industry in Indonesia
- Jalan sehat Karang Taruna GADING V, Wahyu Purwanto: Pemuda Potensial Untuk Berkembang
- PAC Ansor Gamping Bentuk Devisi Media Tingkatkan Literasi Jama’ah
- Pasca Kongres, Abdiyanto Fikri Menegaskan Kader Harus Solid Bergerak
- PAC Ansor Semanu Gelar Majelis Dzikir & Shalawat Rijalul Ansor
Berita Terkait
LEWAT sebuah video berjudul “The Truth Part #1” yang diunggah ke Youtube Kamis (7/8) malam, Marshanda muncul menjelaskan insiden penjemputan paksa yang dia alami pada 26 Juli 2014 lalu.
Saat itu, saat sedang berada di kamar apartemennya, Caca--sapaan akrabnya--mengaku didatangi oleh tak kurang dari 7 orang. Mereka terdiri dari 3 petugas dari rumah sakit jiwa, petugas kepolisian, petugas keamanan apartemen, serta pengurus apartemen.
Pada kesempatan itu, menurut Caca, perawat laki-laki dan perempuan memaksa dirinya untuk disuntuk dan dibawa ke rumah sakit untuk diopname.
“Aku enggak terima dan dengan hormat meminta mereka untuk keluar dari apartemen aku. Kareka aku sudah merasa enggak nyaman,” bilang ibu satu anak itu.
Namun sang perawat tetap pada pendiriannya dan kemudian menelepon dr. Richard Budiman, dokter ahli kejiwaan yang selama ini menangani Caca. Telepon itu kemudian diberikan kepada Caca.
“dr. Richard bilang, 'Ca, beberapa hari ini kamu sudah keterlaluan lho, Ca. Sudah banyak tindakan kamu yang keluar jalur, sudah banyak diomongin di TV',” Caca menirukan apa yang dikatakan dr. Richard di seberang telepon.
“Saya enggak nangkap apa yang disebut keluar jalur secara psikis. Akhirnya saya bilang, yasudah dok, saya telepon pengacara saya dulu deh,” lanjutnya.
Usaha Caca untuk menghubungi pengacara OC Kaligis saat itu sia-sia. Teleponnya tak diangkat. Karena terus didesak, bintang sinetron “Bidadari” itu akhirnya pasrah menerima suntikan di lengan kanan dan kirinya.
