- Soal Pengusiran Nelayan, Sekdes Sukjeruk Maselembu Dinilai Berpolemik
- Soal Cantrang, Kades Sukajeruk Masalembu Usir Perwakilan Nelayan
- HUT NasDem Kota Jogja Bagi-bagi Penghargaan dan Hadiah
- FKUB Pamekasan Gelar Sekolah Kebangsaan di DIY
- Perempuan Jenggala DIY Gelar Donor Darah
- Oleg Yohan Menghadiri Launching Pasar Berkah Cinta Cokrodininggratan
- KABAR PERPANJAGAN PSBB DKI JAKARTA HARI INI
- Komisi B DPRD Kota Yogyakarta Usul Pengalihan Anggaran Untuk Penanganan Corona
- Fraksi NasDem DPRD Kota Jogja Mendorong Bersatu Melawan Covid-19
- Fraksi NasDem Kota Yogyakarta Tegaskan Mengawal Aspirasi Masyarakat
FKUB Pamekasan Gelar Sekolah Kebangsaan di DIY
Berita Populer
- Workshop on the Development of Women Enpowerment through Home Industry in Indonesia
- Jalan sehat Karang Taruna GADING V, Wahyu Purwanto: Pemuda Potensial Untuk Berkembang
- PAC Ansor Gamping Bentuk Devisi Media Tingkatkan Literasi Jama’ah
- Pasca Kongres, Abdiyanto Fikri Menegaskan Kader Harus Solid Bergerak
- PAC Ansor Semanu Gelar Majelis Dzikir & Shalawat Rijalul Ansor
Berita Terkait
YOGYAKARTA - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Pamekasan menggelar acara Sekolah Kebangsaan di Daerah Istimewa Yogyakarta, tepatnya di gedung DPD RI DIY, Sabtu, 14 November 2020. Acara ini dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Pamekasan H. Raja'ie, SH dan Dirbinmas Polda DIY Kombes. Pol. Drs. Anjar Gunadi, M.M.
Sekolah Kebangsaan kali ini mengusung tema besar “Gibarkan Semangat Kerukunan Guna Membentuk Generasi Muda Lintas Agama yang Mandiri dan Berkarakter”.
Menurut Ketua FKUB Pamekasan, Syaiful Haq, S.Ag, Yogyakarta dipilih sebagai tempat acara karena Yogyakarta sendiri menjadi pusat sentral keberagamaan dan kebudayaan di Indonesia.
“Yogyakarta betul-betul istimewa, sangat penting belajar di sini, khususnya dapat belajar tentang keterbukaan dan menjunjung tinggi semangat kerukunan,” tutur Syaiful Haq.
Senada dengan Syaiful Haq, Wakil Bupati Pamekasan H. Raja'ie yang juga dipercaya sebagai penasihat FKUB Pamekasan mengatakan bahwa Yogyakarta ini menjadi miniatur keberagaman, baik keberagaman bangsa maupun agama.
Sedangkan Anjar Gunadi mengatakan, deradikalisasi disebabkan oleh kemiskinan, dan pendidikan yang lemah. “Selain itu, deradikalisasi disebabkan oleh pemahaman terhadap agama yang sempit," katanya.
Oleh sebab itu, pihaknya menekankan agar generasi muda lintas iman menjaga dan selalu menggelorakan semangat kerukunan. Dari semangat itulah nantinya akan lahir dan tumbuh generasi yang mandiri dan berkarakter.(Afi)
