Bersatunews, Surabaya – Serangkaian unggahan di akun TikTok @hot.politic yang menuding adanya perpecahan di tubuh TNI menarik perhatian publik dan menimbulkan kontroversi. Sosok di balik akun tersebut, Gus Yazid, kini tengah menjadi sorotan bukan hanya karena pernyataannya yang dinilai provokatif, tetapi juga karena keterlibatannya dalam penyelidikan dugaan korupsi pengadaan tanah senilai Rp237 miliar di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Informasi mengenai penangkapan Ahmad Yazid Basyaiban atau yang akrab disapa Gus Yazid merupakan perkembangan hukum signifikan yang terjadi pada akhir Desember 2025. Kasus ini menjadi sorotan publik karena melibatkan figur yang dikenal sebagai tokoh agama dan pengasuh pondok pesantren dalam pusaran dugaan tindak pidana korupsi yang merugikan negara dalam jumlah besar.
Kasus ini berakar dari dugaan korupsi pembelian lahan seluas 700 hektare oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Tengah, yakni PT Cilacap Segara Artha (CSA), yang berlokasi di daerah Carui, Kecamatan Cipari, Kabupaten Cilacap. Proyek pengadaan lahan ini ditengarai melibatkan penggelembungan harga atau penyimpangan prosedur yang menyebabkan kerugian negara yang sangat fantastis, diperkirakan mencapai Rp237 miliar. Keterlibatan dan Peran Gus Yazid
Gus Yazid, yang dikenal sebagai pengasuh Pondok Pesantren Ar-Rahman Basyaiban dan Ketua Yayasan Silmi Kaffah Rancamulya, ditetapkan sebagai tersangka atas perannya dalam menerima dana hasil korupsi tersebut.
-Aliran Dana: Berdasarkan temuan penyidik, Gus Yazid diduga menerima uang sebesar Rp20 miliar yang berasal dari hasil transaksi jual beli tanah BUMD tersebut.
-Dugaan TPPU: Penyidik menjeratnya dengan pasal pencucian uang karena ia dianggap secara sengaja menerima, menguasai, atau menempatkan dana yang diketahuinya atau patut diduganya berasal dari tindak pidana. Laporan menyebutkan uang tersebut diterima dari kerabat mantan Pangdam Diponegoro, yang menambah kompleksitas jaringan kasus ini.
Menurut sejumlah sumber penegak hukum, Gus Yazid sedang diperiksa oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah terkait dugaan penyalahgunaan dana dalam proyek pengadaan tanah. Namun, di tengah proses hukum itu, ia justru aktif melontarkan tuduhan terhadap oknum TNI yang disebutnya terlibat dalam praktik-praktik tertentu serta menyebarkan isu mengenai adanya “gerbong-gerbongan” di institusi militer.
Langkah tersebut menurut sejumlah pengamat sebagai strategi pengalihan isu. “Tuduhan seperti ini biasanya dimaksudkan untuk menggeser perhatian publik dari substansi perkara hukum yang sedang dihadapi,” ujar seorang analis komunikasi politik di Jakarta. Ia menilai, gaya komunikasi yang digunakan Gus Yazid dengan mengutip nilai moral, agama, dan nasionalisme justru memperlihatkan upaya membentuk ilusi kebenaran di tengah masyarakat digital.
Dalam sejumlah videonya, Gus Yazid menuding adanya pembiaran oleh aparat intelijen TNI dalam peristiwa kerusuhan unjuk rasa pada Agustus 2025. Namun hingga kini, tidak ditemukan bukti konkret yang mendukung pernyataan tersebut. Tidak ada laporan resmi maupun hasil investigasi yang menunjukkan keterlibatan TNI sebagaimana yang ia klaim.
Para pakar pertahanan menyebut tudingan itu tidak logis dan berpotensi merusak kepercayaan publik terhadap institusi militer. TNI, sebagai lembaga pertahanan negara, memiliki rantai komando dan sistem pengawasan berlapis untuk memastikan setiap tindakan prajurit sesuai prosedur. Isu “gerbong” yang disebarkan Gus Yazid disebut sebagai propaganda digital yang dapat melemahkan moral pasukan serta mengganggu citra profesionalisme TNI.
“Selama ini TNI dikenal solid. Narasi seperti ini jelas berbahaya karena bisa menimbulkan persepsi keliru di masyarakat,” ungkap seorang sumber di lingkungan militer.
Selain menebar tudingan terhadap TNI, Gus Yazid juga tengah menjadi perhatian karena pengakuannya menerima uang hingga Rp18 miliar dari seseorang yang disebut “Andi”. Ia mengklaim dana itu digunakan untuk kegiatan sosial, namun tidak dapat menjelaskan secara transparan asal-usulnya.
Pernyataan yang tidak konsisten tersebut memunculkan dugaan bahwa serangan terhadap TNI merupakan bagian dari upaya distraksi publik agar isu dugaan korupsi yang menyeret namanya tidak mendapat sorotan besar. Alih-alih menjelaskan persoalan hukum yang dihadapi, Gus Yazid memilih menciptakan perdebatan publik dengan narasi yang bersifat emosional dan memecah belah.
Your perspective adds both depth and relevance to the topic.
гидроизоляция подвала цена за м2 [url=https://gidroizolyacziya-czena4.ru/]гидроизоляция подвала цена за м2[/url] .
https://unmpharm.com/# modafinil mexico online
Grow A Garden: Level Up Your Gameplay with Unlimited Tokens! https://gagtoken.surge.sh
Site – https://www.mysportsgo.com/profile/Poland002 .
Site – [url=https://hallbook.com.br/blogs/839313/BestAITables]https://hallbook.com.br/blogs/839313/BestAITables[/url] .
https://www.fta.edu.au/ive-just-completed-my-qualification-11/
Футбольные дерби всегда захватывают дух, и сегодня мы…
Зацепил материал про Хроники и тактика футбольных дерби.
Вот, можете почитать:
[url=https://tottenham-army.ru]https://tottenham-army.ru[/url]
Поделитесь своими впечатлениями и воспоминаниями о захватывающих дерби…
посмотреть на этом сайте https://cryptocloud.club/threads/nikita-lis-vectrum-polnoe-obuchenie-2025.111
Ancient ruins Pamukkale Antalya was pure paradise thanks to TravelShop Booking. We stayed in a luxury resort in Belek – golf course, 10 restaurants, private cabana on the beach every day. The price was 35% lower than anywhere else. Already booked next year with them! https://belasartchive.shop?p=3435
https://umassindiapharm.com/# Umass India Pharm
Ephesus and Pamukkale combo Everything was even better than expected. https://cxda.ae/?p=2872
Pamukkale balloon rides TravelShop made our anniversary unforgettable. Booked a romantic hotel in Side with ancient ruins view, private jacuzzi on the balcony, and candlelight dinner on the beach. The team even sent flowers to our room. Couldn’t have been more perfect! https://terrenosenxalapa.com/?p=2474