Bersatunews Jakarta –
Aksi Kekejaman yang dilakukan oleh kelompok separatis teroris Papua (KSTP) pada akhir-akhir ini meningkat. KSTP mengeklaim telah melakukan serangan dan menyebut serangan mereka membuat lima anggota TNI di wilayah Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Senin (21/8/2023) gugur.
Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan, penembakan kelima anggota TNI-Polri berdasarkan laporan dari TPNPB Kodap III Ndugama-Derakna pimpinan Anis Baye yang menyampaikan bahwa lima anggota TNI-Polri yang telah berhasil ditembak mati, Selasa (22/8/2023).
Laporan resmi TNI dan Polri yang diterima dari lokasi kontak senjata Pos Militer Satgas Pamtas Mobile Yon-7 Marinir, menyebutkan hanya satu korban prajurit yang gugur. Prajurit TNI yang gugur tersebut atas nama Pratu Marinir Agung Pramudi Laksono (27).
Korban dilaporkan meninggal dalam perjalanan ke RSUD Dekai. Almarhum adalah anggota pasukan Marinir TNI AL yang bertugas di Satgas Pamtas Mobile Yon-7.
Serangan terjadi pada hari Senin (21/8/2023) saat Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menyerang pos Satgas Pamtas Mobile Yon 7 Marinir di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan. Pos yang berlokasi di Jalan Yahuli, Paradiso Bawah Kilometer 6 Distrik Dekai tersebut merupakan pos baru yang sedang dibangun. Dandim 1715 Yahukimo Letkol Inf Tommy Yudistyo menduga, penyebab kontak tembak lantaran KKB Kodap XVI Yahukimo tak senang dengan pembangunan pos Satgas TNI-Polri di kawasan tersebut.
Pernyataan Sebby Sambom yang menyatakan TPNPB-OPM berhasil menewaskan 5 anggota Marinir di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan merupakan pernyataan yang tidak benar/hoaks. Sederet pernyataan palsu/hoaks yang dilakukan Sebby Sambom antara lain :
1. Pernyataan Sebby Sambom terkait penembakan Pesawat Trigana Air pada saat take off dari Bandara Nop Goliat Dekay, Yahukimo pada (11/3/2023). Pesawat Trigana Air tersebut ditembak KSTP yang beroperasi di wilayah Yahukimo, akan tetapi Sebby menyebutkan hal itu bukan perbuatan kelompoknya namun menuding hal tersebut merupakan perbuatan TNI dan Polri. Kebohongan Sebby Sambom dibuktikan dari hasil rekaman suara kelompok KSTP OPM Yahukimo yang sedang mengirimkan laporan kepada Sebby Sambom, bahwa mereka (KSTP) yang menembak pesawat Trigana Air pada saat berangkat dari Bandara Nop Goliat Dekay Yahukimo.
2. Pada kasus pencarian Pilot Susi Air Kapten Phillip Mark Mehrtens, seorang pilot Selandia Baru yang diculik oleh pemberontak pada Februari 2023. Jubir kelompok pemberontak Sebby Sambom pada (17/4/2023), menyatakan bahwa kelompoknya berhasil menahan 12 mayat TNI, termasuk sembilan orang yang “ditangkap dan dieksekusi”, akan tetapi para pemberontak tidak dapat memberikan bukti untuk mendukung pernyataan mereka. Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan hanya ada satu korban jiwa, empat tentara hilang, dan sisanya kembali ke pos masing-masing. Empat di antara yang telah kembali dalam kondisi terluka namun stabil dan dievakuasi ke rumah sakit di Timika, Papua.
3. Pernyataan Sebby yang lain bahwa mereka (tPNPB) melakukan serangan sebagai pembalasan terhadap “operasi militer besar-besaran” Indonesia di Papua. Panglima TNI Yudo Margono membantah klaim pemberontak itu dan menyebutnya sebagai “berita palsu” dan mengatakan operasi militer di Papua diluncurkan dengan maksud untuk meminimalkan korban dan akan meningkatkan tekanan terhadap para pemberontak di beberapa kubu separatis. Dapat diabil kesimpulan, selama ini pernyataan-pernyataan yang dilontarkan Sebby Sambom sebagai seorang Juru Bicara banyak membuat cerita bohong, tidak benar, mendorong kekerasan untuk membunuh aparat keamanan dan masyarakat sipil yang tidak bersalah, perilaku biadab dan kejam yang dilakukan oleh KSTP di Papua.
Teror KSTP menghambat pembangunan infrastruktur penting di Papua. dan tidak ingin warga Papua maju. Sebby Sambom dan KSTP wajib diberantas karena mereka menghalangi pembangunan di Papua, padahal sangat dibutuhkan warga agar kesejahteraannya terus meningkat.
