Meningkatnya Kasus Pneumonia di China: Kemenkes Indonesia Keluarkan Peringatan Global

Meningkatnya Kasus Pneumonia di China: Kemenkes Indonesia Keluarkan Peringatan Global

Foro : Meningkatnya Kasus Pneumonia di China

Bersatunews jakarta – Kementerian Kesehatan Indonesia Siaga Hadapi Peningkatan Kasus Pneumonia Anak-anak

Kementerian Kesehatan Indonesia telah mengeluarkan peringatan dan meminta seluruh jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai peningkatan kasus pneumonia yang belum terdiagnosis pada anak-anak di China bagian utara. Sebagai respons terhadap temuan ini, Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit telah menerbitkan Surat Edaran Nomor: PM.03.01/C/4632/2023 pada tanggal 27 November 2023.

Dalam rilis pers yang diterima oleh BBC News Indonesia, dokter Siti Nadia Tarmizi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, menjelaskan bahwa surat edaran ini ditujukan kepada seluruh pemangku kepentingan kesehatan, termasuk Kepala Dinas Kesehat

Pencegahan Pneumonia: Kesiapsiagaan Kesehatan Publik di Indonesia

Surat edaran tersebut, menurut dokter Siti Nadia Tarmizi, tidak hanya ditujukan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota, tetapi juga kepada Direktur/Kepala Rumah Sakit, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan Kepala Puskesmas di seluruh Indonesia. Langkah ini merupakan bentuk kesiapsiagaan pemerintah untuk mengantisipasi penularan pneumonia di Indonesia. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu, menegaskan bahwa surat edaran tersebut bertujuan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit ini di tanah air.

Dalam surat edaran tersebut, Direktur Jenderal Maxi meminta Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) untuk terus memantau perkembangan kasus di tingkat global dan meningkatkan kewaspadaan dini dengan memonitor kasus dicurigai pneumonia. Langkah ini diambil sebagai upaya proaktif untuk melindungi masyarakat dari potensi penyebaran penyakit yang belum teridentifikasi sepenuhnya. Selain itu, KKP diminta untuk memperketat pengawasan terhadap orang, alat angkut, barang bawaan, lingkungan, vektor, dan binatang pembawa penyakit di pelabuhan, bandar udara, dan pos lintas batas negara.

Kantor Kesehatan Pelabuhan dan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di daerah diminta untuk melakukan surveilans ketat dengan memantau peningkatan kasus di wilayah masing-masing. Mereka juga diharapkan melaporkan temuan kasus melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) melalui platform online atau melalui nomor WhatsApp Public Health Emergency Operation Centre (PHEOC) dan email. Langkah-langkah ini diarahkan untuk mendeteksi dan menangani kasus secara efektif serta memberikan respons cepat dalam rangka melindungi masyarakat dari risiko penularan pneumonia.

Dalam konteks ini, Dinas Kesehatan berperan penting dalam menindaklanjuti laporan penemuan kasus yang dicurigai mycoplasma pneumoniae dari fasyankes. Mereka akan memfasilitasi pengiriman spesimen ke laboratorium rujukan Sentinel ILI/SARI. Langkah-langkah ini menciptakan sistem yang responsif dan efisien dalam menghadapi situasi kesehatan yang darurat, memastikan bahwa penemuan kasus dapat segera diidentifikasi dan diatasi.

Meskipun Pemerintah China melaporkan tidak ada “patogen baru atau tidak biasa” terkait penyakit pernapasan, laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tetap menyoroti kebutuhan akan informasi lebih lanjut. WHO mendesak pihak berwenang China untuk memberikan informasi yang lebih rinci mengenai klaster pneumonia pada anak-anak di wilayah utara. Langkah-langkah ini menunjukkan betapa pentingnya kerjasama internasional dalam menghadapi potensi ancaman kesehatan global dan bagaimana negara-negara bersiap menghadapi tantangan kesehatan mendatang.

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *