Bersatunews Jakarta – Ancaman yang dilontarkan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, yang dipimpin oleh Elkius Kobak, menantang keberadaan TNI-Polri dengan perang, adalah sebuah tindakan yang tidak dapat dibiarkan. TNI-Polri telah bertugas menjaga keamanan negara dan melindungi warga negara dari segala bentuk ancaman, termasuk dari kelompok separatisme seperti KKB.
Tindakan Elkius Kobak dan KKB yang mengancam akan melakukan pengrusakan terhadap kantor-kantor pemerintah dan infrastruktur adalah tindakan yang bertentangan dengan semangat pembangunan dan perdamaian di Papua. TNI-Polri harus bertindak tegas untuk melindungi kepentingan negara dan masyarakat Papua dari ancaman tersebut.
Namun, TNI-Polri juga harus mengutamakan pendekatan soft approach dalam menangani masalah ini. Pendekatan yang melibatkan dialog, negosiasi, dan upaya mendamaikan adalah langkah yang lebih baik daripada menggunakan pendekatan hard approach yang melibatkan kekerasan dan konfrontasi. Pendekatan soft approach dapat membangun kepercayaan dan menciptakan ruang untuk dialog yang konstruktif antara pemerintah dan kelompok separatisme.
Penting untuk diingat bahwa Papua adalah bagian integral dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Keberadaan KKB dan upaya mereka untuk memisahkan diri dari NKRI adalah sebuah pelanggaran terhadap kedaulatan negara. Oleh karena itu, TNI-Polri harus bertindak dengan tegas untuk menjaga keutuhan dan keamanan negara, sambil tetap mengutamakan pendekatan soft approach dalam menangani masalah ini.
Pembangunan dan perdamaian di Papua adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, TNI-Polri, dan masyarakat Papua. Dengan bekerja sama dan saling mendukung, kita dapat menciptakan Papua yang lebih baik, sejahtera, dan damai bagi seluruh warga negara Indonesia.
