Bersatunews. Jakarta – Cybersecurity atau keamanan siber harus dianggap sebagai bagian dari strategi bisnis bukan sebagai alat atau aplikasi tambahan.
Inilah maraknya kejahatan dunia maya di Indonesia yang utamanya bertujuan untuk mengeksploitasi data berupa uang tebusan.
Penjahat dunia maya mengambil enkripsi sebagai bentuk serangan terhadap aplikasi atau data sensitif dan meminta uang tebusan untuk kata sandi terenkripsi. Jika tidak sistem Anda akan hang dan pekerjaan Anda akan terhenti.
Ransomware telah ada selama lebih dari lima tahun tetapi polanya terus berlanjut dan varian ransomware terus bertambah dan menjadi lebih sulit Laxana Budyoyono Indonesia Country Director Trend Micro mengatakan kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Menurut pengamatannya jumlah serangan ransomware di seluruh dunia termasuk di Indonesia semakin berkurang setiap tahunnya.
Tetapi fakta bahwa semakin tinggi tingkat keparahannya semakin menuntut kualitas dan semakin tinggi kekuatan kerusakannya akan mengacaukan situs atau aplikasi pengguna akhir terpenting masyarakat sekarang dan mungkin di masa mendatang.
