Sentimen Publik Bergolak: Yusril Ihza Mahendra Torehkan Sejarah dalam Pemilihan Cawapres

Sentimen Publik Bergolak: Yusril Ihza Mahendra Torehkan Sejarah dalam Pemilihan Cawapres

Foto : Yusril Ihza Mahendra Siap Jadi Cawapres

Bersatunews Jakarta – Sentimen Publik Berkobar: Yusril Ihza Mahendra Unggul sebagai Cawapres Prabowo

Sebuah hasil riset yang dirilis oleh PoliEco Digital Insights Institute (Pedas) mengungkap tren menarik dalam penentuan calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampingi Prabowo Subianto. Dalam periode penelitian antara 11 hingga 18 Oktober 2023, Yusril Ihza Mahendra muncul sebagai kandidat cawapres Prabowo yang mendapat sentimen positif tertinggi, mencapai 63,7%. Ini menjadikannya unggul atas dua rivalnya, yaitu Erick Thohir dan Gibran Rakabuming.

Hasil penelitian ini diungkapkan oleh Direktur PoliEco Digital Insights Institute (Pedas), Anthony Leong, di Menara 9, Jakarta, pada Kamis (19/10). Anthony Leong menjelaskan bahwa selama periode riset tersebut, Yusril memimpin dengan sentimen positif 63,7%, disusul Erick Thohir dengan 56,2%, dan Gibran Rakabuming Raka dengan 52,8%.

Namun perlu diperhatikan bahwa sentimen negatif terhadap Gibran cukup tinggi, yang diperkirakan berkaitan dengan isu batas usia minimum untuk calon presiden (nyapres). Anthony Leong menjelaskan bahwa meskipun sentimen negatif tersebut menjadi sorotan, hal ini masih dianggap sebagai perdebatan yang wajar di dunia maya.

Salah satu faktor yang meningkatkan sentimen positif terhadap Yusril adalah komentarnya mengenai putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait dengan batas usia minimum untuk calon presiden dan wakil presiden. Selain itu, isu Mahfud MD sebagai cawapres dari Koalisi Indonesia Maju juga telah mendukung Yusril. Penggunaan hashtag seperti #cawapres dan #prabowo serta komentar di media sosial juga mencerminkan dukungan yang kuat terhadapnya.

Selain itu, Anthony juga menyebutkan bahwa berita tentang persiapan Yusril dan Erick Thohir, yang telah menyiapkan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) dan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) sebagai syarat cawapres, telah meningkatkan sentimen positif dari masyarakat. Sementara itu, Gibran belum mengurus SKCK dan tidak memiliki rencana untuk menjadi cawapres.

Data-data ini menjadi sangat penting mengingat perubahan yang signifikan dalam dinamika politik dalam beberapa hari terakhir. Pendaftaran calon presiden dan wakil presiden sudah dimulai, dan dua pasangan calon sudah mendaftar, sementara Koalisi Indonesia Maju masih harus mengumumkan cawapresnya. Dengan semakin terpilihnya presiden pada tahun 2024, perjuangan politik semakin menyenangkan.

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *