Empat saran dari Sri Mulyani, Ketua BI, OJK Kepala LPS tentang Keuangan RI

Empat saran dari Sri Mulyani, Ketua BI, OJK Kepala LPS tentang Keuangan RI

Foto : (Dari kiri) Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Purbaya Yudhi Sadewa berfoto sebelum konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan atau KSSK

Bersatunews. Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) memastikan stabilitas sistem keuangan domestik tetap terjaga khususnya pada Semester I/2023 di tengah dinamika perekonomian Indonesia dan pasar keuangan global. Berikut poin-poin penting yang disampaikan KSSK terkait kondisi perekonomian Indonesia saat ini.

Menteri Keuangan Shri Mulyani Indravati mengatakan pertumbuhan ekonomi global saat ini cukup tinggi meskipun Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan sebesar 3 persen dari perkiraan sebelumnya sebesar 28 persen.

Pertumbuhan di Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara maju di Eropa diperkirakan akan lebih baik dari prakiraan sebelumnya sementara risiko konsumsi dan investasi khususnya sektor real estate China dinilai berhati-hati.

Tekanan inflasi masih relatif tinggi di negara maju karena perekonomian yang kuat dan pasar tenaga kerja yang ketat kata Shri Muliani. Hal ini akan mendorong kebijakan moneter di negara maju termasuk bank sentral untuk lebih meningkatkan suku bunga.

Perkembangan ini akan menyebabkan aliran modal ke negara berkembang semakin selektif dan meningkatkan tekanan nilai tukar di negara berkembang termasuk Indonesia. Oleh karena itu perlu penguatan respon kebijakan untuk meredam ancaman propaganda global ujarnya dalam konferensi pers KSSK Selasa (2/8/2023).

Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) memastikan stabilitas sistem keuangan domestik tetap terjaga khususnya pada Semester I/2023 di tengah dinamika perekonomian Indonesia dan pasar keuangan global. Berikut poin-poin penting yang disampaikan KSSK terkait kondisi perekonomian Indonesia saat ini.

Menteri Keuangan Shri Mulyani Indravati mengatakan pertumbuhan ekonomi global saat ini cukup tinggi meskipun Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan sebesar 3 persen dari perkiraan sebelumnya sebesar 28 persen. Pertumbuhan di Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara maju di Eropa diperkirakan akan lebih baik dari prakiraan sebelumnya sementara risiko konsumsi dan investasi khususnya sektor real estate China dinilai berhati-hati.

Tekanan inflasi masih relatif tinggi di negara maju karena perekonomian yang kuat dan pasar tenaga kerja yang ketat kata Shri Muliani. Hal ini akan mendorong kebijakan moneter di negara maju termasuk bank sentral untuk lebih meningkatkan suku bunga.

Upaya perkuat stabilitas rupiah Gubernur Bank Indonesia Perry Virzio mengatakan bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan akan terus dilakukan.

Perry mengatakan kebijakan moneter akan tetap fokus menjaga stabilitas sementara kebijakan lain seperti digitalisasi sistem pembayaran ekonomi makro pendalaman pasar uang serta program ekonomi-keuangan yang luas dan hijau tetap diarahkan untuk mendorong pertumbuhan. . Seperti diketahui BI kembali mempertahankan suku bunga 575 persen pada Juli 2023 GDR.

Perry mengatakan keputusan tersebut konsisten dengan sikap kebijakan moneter untuk menjaga inflasi tetap berada dalam kisaran target 2-4 persen selebihnya. tahun 2023. Selanjutnya kebijakan diarahkan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah. Mengendalikan inflasi barang impor dan mengurangi dampak ketidakpastian pasar keuangan dunia.

Penguatan kebijakan ini dilakukan melalui operasi pemulihan triple intervensi dan strategi penyesuaian Term Deposit (TD) Devisa Ekspor (DHE). BI juga mengatur pembuatan dan penyediaan alat penyebaran DHE SDA serta mengatur dan memonitor DHE SDA sebagai tindak lanjut pelaksanaan PP DHE SDA jelasnya.

Stabilitas sektor jasa keuangan terjaga hingga triwulan kedua 2023 berkat kinerja intermoda yang kuat di antara perusahaan jasa keuangan (FSCS) kata Mahendra Sirekar dari Komisioner Jasa Keuangan (OJK). Kecukupan modal dan arus kas.

Dia mencontohkan sektor perbankan merupakan media yang terkelola dengan baik dan memiliki modal yang cukup karena adanya tantangan ekonomi dan pasar keuangan internasional serta penurunan harga komoditas yang mendukung ekspor. Pinjaman bank meningkat sebesar 776 persen pada Juni 2023. Pertumbuhan pinjaman investasi sebesar 96 persen.

Jumlah rekening nasabah bank umum yang dijamin LPS pada Juni 2023 sebanyak 9994 persen dari total rekening atau setara kata Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Udi Sadiva. 520526539 akun. LPS mempertahankan suku bunga Bank Garansi (TBP) untuk periode 1 Juni 2023 sampai dengan 30 September 2023 sebesar 425 persen untuk simpanan rupee 225 persen untuk simpanan mata uang asing di bank umum dan 675 persen untuk simpanan rupee.

BPR Ke depan kata dia LPS akan terus memantau dan mengevaluasi TBP agar tetap sejalan dengan perkembangan kondisi perbankan dan pemulihan ekonomi. Ia menambahkan kebijakan LPS dari sisi penjaminan dan penyelesaian akan terus diarahkan untuk memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap perbankan termasuk mendukung pemulihan ekonomi dan menjaga stabilitas sistem keuangan. Dengan berbagai perkembangan tersebut KSSK berkomitmen untuk memperkuat koordinasi dan meningkatkan kewaspadaan terhadap perkembangan risiko global ke depan termasuk spillovernya ke ekonomi dan sektor keuangan lokal.

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *