Rupiah jatuh ke Rp15.115 karena tekanan dari manufaktur China.

Rupiah jatuh ke Rp15.115 karena tekanan dari manufaktur China.

Foto : Ilustrasi Akibat tekanan produsen China nilai tukar rupee turun 023 persen menjadi Rp.15.115 per dolar AS pada Selasa (1/8) pagi.

Bersatunews. Jakarta – Pada Selasa (1/8) pagi rupiah berada di posisi Rp 15115 terhadap dolar AS. Mata uang Garuda melemah 35 poin atau 023 persen dari posisi sebelumnya.

Mata uang berfluktuasi di kawasan Asia. Dibandingkan dengan dolar Singapura baht Thailand terdepresiasi sebesar 006 persen dolar Singapura minus 006 persen Korea Selatan minus 036 persen minus 018 persen. Di sisi lain peso Filipina melemah 025 persen sedangkan yuan Tiongkok melemah 008 persen. Rupee India tetap datar di 017 persen terhadap dolar Hong Kong.

Sementara itu mata uang utama negara maju telah terdepresiasi selama beberapa waktu. Euro Eropa 0,07 persen British Pound minus 0,05 persen Dolar Australia minus 006 persen Swiss Franc minus 0,08 persen dan Dolar Kanada minus 006 persen DCFX Futures analis Luqman Leong mengharapkan rupiah melemah terhadap dolar AS.

Menurutnya saat ini investor menunggu data inflasi Indonesia Juli yang akan dirilis sore ini dan berharap ada pemulihan lagi.

Caixin Lukman dari China mengatakan kepada CnnIndonesia.com bahwa rilis data manufaktur yang lebih rendah dari perkiraan baru-baru ini juga membuat rupee tertekan. Luqman hari ini berubah dari Rp.15.050 menjadi Harganya juga Rp.15.150 per USD.

Share

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *